Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan, Aku Iri

di malam hari, yang ada sedikit bintang
aku menemukan diriku penuh oleh rasa kabung
dalam dadaku, merasuk segala ingatan tentang kau
segala ingatan tentang kita.

tapi bukan denganku, pejammu berlabuh,
bukan denganku aromamu kaubagi,
bukan denganku hangat tubuhmu bersentuh,
bukan denganku hadirmu.

perempuan itu dalam dekapmu,
sehangat selimut beruang menghangatkan tubuhku,
sehangat mentari dalam rengkuhan langit pagi yang biru,
sehangat itu dia dalam pelukmu.

gigil aku menanti suhu hangat tubuh itu menyentuhku,
tapi tiada.
tatkala malam datang, kau pergi.
serupa lembayung senja yang tatkala malam datang, dia pergi.

menunggu pagi tak pernah semenyiksa ini,
menunggu pagi tak pernah sesukar ini,
sebelum kau menjelma kenangan,
menunggu pagi adalah buang-buang waktu yang berarti.

kini tiada lagi waktu itu
dekapmu bukan lagi milikku
perempuan yang sedang dalam pelukanmu itu, kini dia yang miliki dekapmu.
dekap yang sehangat tenang daripada semilir angin,
dekap yang takkan pernah dijual di kedai kopi atau toko buku.

dekap yang kurindukan.

lirik lagu ini bukan tentang kau dan perempuanmu,
hanya saja judulnya seperih kelihatannya.

Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan, Aku Iri.

Playlist Untuk Mengingat Kita

  1. Semua Tak Sama – PADI
  2. Kasih Tak Sampai – PADI
  3. KITA – Sheila On 7
  4. Anugrah Terindah Yang Pernah Kumiliki – Sheila On 7
  5. Seberapa Pantas – Sheila On 7
  6. Sandaran Hati – Letto
  7. Ruang Rindu – Letto
  8. Ada Apa Dengan Cinta – Melly Goeslow
  9. Bimbang – Melly Goeslow
  10. Sepatu – Tulus
  11. Teman Hidup – Tulus
  12. Berdua Saja – Payung Teduh
  13. Rahasia – Payung Teduh
  14. Resah – Payung Teduh
  15. Mari Bercerita – Payung Teduh
  16. Tidurlah – Payung Teduh
  17. Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan – Payung Teduh
  18. Benci Untuk Mencinta – Naif
  19. Sampai Kapan – Sheila On 7
  20. Pilihlah Aku – Sheila On 7
  21. Mudah Saja – Sheila On 7
  22. DAN – Sheila On 7
  23. Tentang Cinta – Ipang
  24. Sahabat Kecil – Ipang
  25. Mahadewi – PADI
  26. Melepasmu – Drive
  27. Berhenti Berharap – Sheila On 7
  28. Di mana Aku Di sini – Naif
  29. Pergi Tanpa Pesan – SORE
  30. Semua Tentang Kita – Peterpan

    Ini mungkin kedengarannya aneh atau bagaimana, tapi lagu-lagu yang di atas itu mampu membuat rindu yang berdesir dalam dada, rindu yang tak harus, rindu yang tak semestinya ada, menguap seiring list lagu itu diputarkan dalam gendang telinga. Memangnya, ada apa sih dengan kita yang terus saja menyimpan butir-butir rasa dalam palung hati? Ditanami serupa bibit padi di sawah. Aku tidak mengerti. Jumpamu kali pertama membuatku terpekur sepi di keningku. Mengingat apa yang terjadi belakangan di hidupku. Luka. Luka. Luka.
    Namun jumpamu itu lah penyembuh segala sakit yang tak terperi ini. Silahkan, menyangkal. Kau punya kuasa untuk itu.
    Kau tahu? Memangnya kau pikir aku tahu apa sebabnya aku sering menuliskanmu, dan mengingatmu? Aku tidak tahu.
    Bahkan, aku tidak tahu mengapa aku harus menulis ini.
    Aku hanya merasa, aku harus berterimakasih. Sebab, sadar atau tidak, hadirmu t’lah mencipta pelangi atau bahkan menambahkan milyaran bintang dalam semesta kepalaku.
    Oh, iya, aku tidak menyuruhmu tuk mendengarkan lantunan lagu-lagu di daftar playlist itu, sih. Cuma, bila tiba saatnya kau ingin mengingatku, atau ingin merindukanku-sedikit saja- dengarkanlah daftar lagu yang di atas. Siapa tahu dengan begitu, rinduku menjadi sepasang tangan yang lengkap. Bukan hanya rindu bertepuk sebelah tangan.
    Hanya itu, sih. He..he..

Dongeng Untuk Jatukrama-ku

tubuhku ini penuh. penuh oleh hari-hari yang lalu. penuh oleh bermacam gegap-gempita. baik itu gegap-gempita bahagia ataupun kesedihan.
kepalaku ini juga penuh. penuh oleh kata-kata.
kata-kata yang ingin kurangkai, kata-kata yang senantiasa merantai.

hari ini, langit biru megah nan sepi; tak ada liuk gelombang awan menyejukkan.
tak ada mendung, maupun tubuh kurus hujan yang jatuh satu-demi-satu.

aku di sini, di bawah langit biru nan megah. ditemani semilir angin serupa selir-selir kehidupanku atau kau.
aku tak perlu lagi mencarimu dalam ingatanku,
karena di setiap pagi dan malam, kau selalu hadir menjelma ingatan.

kemarin, kau pergi dengan serangkai ucapan perpisahan yang merdu syahdu di telingaku
kau pergi dengan selusin dekapmu di tubuhku yang mulai gigil oleh semilir angin malam
kau, mencipta luka di dadaku dengan cara yang indah.

barangkali, seperti goresan garis lurus-liuk pena pada kertas yang ditulisi bait-bait puisi nan indah
atau seperti coretan kuas warna-warni pastel pada tubuh kanvas.

indah, berbekas, dan menyisakan jejak kesedihan yang panjang.

kau, pergi dengan cara yang berbeda daripada laki-laki manapun yang pernah menoreh luka-luka dulu
kau, pergi dengan cara yang menawan
kau, membunuhku dengan cara yang amat manis
bagaimana bisa aku membencimu?
bagaimana bisa aku lupa?

hari ini, kepalaku penuh lagi. oleh kata-kata yang selalu saja ingin mengerik kenangan. lagi-lagi tentang kau yang pergi.

barangkali, kau pikir aku diam, tidak memikirkanmu sama sekali
kau pikir aku diam karena sudah masa-bodoh dengan hidupmu
tapi tidak.

aku diam. bibirku diam. namun kata-kata di kepalaku, tidak.

-baryawresthikahwa-
Desember, 14

Untuk Jatukrama Jenggama-ku

Untuk Jatukrama Jenggama-ku
entah di mana kini tubuhmu bersarang
menyesap pagi dengan lamunan yang menghambur dalam madyantara adnyana di kepalamu,
tahukah engkau, tanggal ke berapa, bulan ke berapa, dan tahun ke berapa nanti kita kan dipertemukan sang widi?

Hai, Jatukrama Jenggama-ku,
Kenalkan aku Jatukrami Jenggama-mu
Seorang barya dengan wresthi-kahwa di prani-nya.

Perkenalkan aku,
Jatukrami-mu. Bathari di hidupmu kelak.

baryawresthikahwa


jatukrama jenggama : jodoh hidup
madyantara adnyana : alam semesta pikiran
widi : takdir
jatukrami jenggama : jodoh hidup
prani : napas/ hidup
barya :perempuan
wresthi-kahwa : hujan air kopi